Tuesday 29 November 2016

Roti Buaya / Alligator Beard

Pernikahan orang Betawi tak bisa lepas dari Roti Buaya. Biasanya mempelai pria membawakan roti berbentuk Buaya. JJ Rizal (peneliti sejarah Betawi) berkata mengetahui makna Roti Buaya dalam Betawi tak boleh melupakan bahwa penduduk Jakarta dahulu merupakan masyarakat sungai. Jakarta dikelilingi 13 sungai. "Sering diberitakan muncul Buaya di sungai-sungai itu. Dan interaksi masyarakat Betawi paling intens dengan buaya,” Asal muasal adanya roti buaya ini, terinspirasi perilaku buaya yang hanya kawin sekali sepanjang hidupnya. Masyarakat Betawi meyakini hal itu secara turun-temurun Karena dianggap hewan suci, selain itu, Roti Buaya adalah lambang kesabaran, karena buaya selalu sabar dalam mengintai dan menunggu mangsa. Namun, ada juga yang mengartikannya sebagai lambang kejantanan. Selama perjalanan, roti ini harus tetap mulus, tidak boleh rusak sampai ke tangan pengantin perempuan. Buaya dimasukkan ke siklus-siklus kehidupan terpenting dalam masyarakat Betawi, seperti saat menikah. makin keras dan makin besar Roti Buaya, maka semakin baik. Karena roti itu akan disimpan selamanya. Banyaknya budaya Betawi yang membiarkan Roti Buaya dibagi-bagi dan dimakan setelah upacara pernikahan supaya mereka segera mendapatkan jodoh.


       

No comments:

Post a Comment