Sekitar 1950 hingga akhir 1960-an, Taman Wilhelmina di depan Lapangan Banteng dikenal
sepi, gelap, kotor dan tak terurus. Tembok-tembok bekas
bangunan benteng Frederik Hendrik di taman tersebut dipenuhi lumut dan
rumput ilalang disana-sini. Kemudian pada 1960, di tempat yang sama,
ribuan orang yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat biasa,
pegawai negeri, swasta, alim ulama dan ABRI bekerja bakti membersihkan
taman tak terurus di bekas benteng penjajah itu.
Setahun kemudian, tepatnya 24 Agustus 1961, masih dalam bulan
yang sama perayaan kemerdekaan RI, menjadi tanggal yang paling
bersejarah bagi umat muslimin di Jakarta khususnya, dan Indonesia
umumnya. Untuk pertama kalinya, di bekas Taman Wilhelmina, kota Jakarta
memiliki sebuah masjid besar. Sebuah masjid yang dimaksudkan sebagai
simbol kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Padanan katanya dalam bahasa
Arab berarti merdeka dan disepakati diberi nama Istiqlal sehingga
jadilah Masjid Istiqlal namanya.
Tanggal yang bertepatan dengan peringatan Maulud Nabi Muhammad
SAW itu, dipilih sebagai momen pemancangan tiang pertama oleh Presiden
Soekarno yang ketika itu langsung bertindak sebagai Kepala Bidang
Teknik.
No comments:
Post a Comment