Monday, 5 December 2016

Menara Syahbandar (Syahbandar Tower)





Menara Syahbandar adalah sebuah menara peninggalan kolonial yang dibangun pada tahun 1839 sebagai bagian dari benteng, kemudian berfungsi sebagai menara pertahanan, dan lambat lain menjadi menara pemantau. Menara Syahbandar yang tarletak sekitar 50 meter sebelum Museum Bahari ini merupakan salah satu tempat favorit para wisatawan, balk domestik maupun mancanegara. Menara Syahbandar (sebelumnya bernama de Uitkijk) pernah berfungsi sebagai menara pemantau bagi kapal-kapal yang keluar-masuk Kota Batavia dan juga berfungsi sebagai kantor pemungut cukai bagi barang-barang yang dibongkar dipelabuhan Sunda Kelapa.





Di dalam Menara Syahbandar Jakarta terdapat lempengan batu bertulis huruf Tiongkok yang artinya Batas Titik, sebagai titik 0 Kota Batavia. Di luar menara ada tujuh meriam, tiga mengarah ke Pasar Ikan. Dulu bangunan ini pernah sebagai Kantor Komando Sektor Kepolisian (Komseko) dan juga pernah sebagai Kantor Museum Bahari.


Menara Syahbandar Jakarta memiliki tiga ruangan, yaitu di lantai dasar, di bagian tengah berukuran 6×7 meter, dan paling atas yang berfungsi sebagai ruang pengamatan dengan empat jendela. Di bawah lantai dasar, terdapat ruangan yang dulu berfungsi sebagai tempat untuk mengurung awak kapal yang melanggar peraturan pelabuhan.

Pada 1926 – 1967, Menara Syahbandar Jakarta pernah dipakai sebagai Kantor Syahbandar Pelabuhan Pasar Ikan, yang kemudian pindah ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Sebagai bagian dari Program Revitalisasi Kota Tua yang dimulai tahun 2006, Pemprov DKI Jakarta melakukan pekerjaan perbaikan terhadap Menara Syahbandar Jakarta yang dilakukan pada April 2007.

No comments:

Post a Comment